Moon Reflection
Saat bayang hitam mengejar
Ku tetap berlari
Tuk bersembunyi
Tapi ia mengikuti
Tapi ia mengejar
Dan menemukan
Mendekati
Mencabik
Menelan
Tubuhku hilang dihapus
Derunya malam
Yang makin mengecam
Kelam
Wolferine
Sudah berulang kali dia
kesana
Ke atas bukit saat
bulan purnama
Lolongan kesedihan
berulang kali
Diucapkan, sendu menyayat malam
Mengungkapkan gelisah dalam hati
Perih, pedih, dan tak terobati
Lihatlah kemari hai
rembulan
Tataplah diriku yang
hina ini
Walau kutahu memang
tidaklah pantas untukku
Dalam keheningan malam
Di bawah pohon perdu
Dia hanya duduk terpaku
Menanti sang dewi malam
Yang hanya berupa
pancaran
Di dasar kolam
Au Revoir
Selamat tinggal sayang…
Kata itu meluncur mudah
Dari mulut manis dengan
Senyum merekah
Bagai mengucap kehampaan
Yang sudah kau berikan
Sebagai tanda perpisahan
Berakhir kini semua berakhir
Titik tanpa koma maupun
Tanda Tanya
.
1 komentar:
tema-tema yang diangkat cukup menarik dan beragam. Pengungkapan bahasanya juga cukup puitis. Mungkin yang masih perlu digali lagi adalah pemanfaatan piranti puitik seperti penggunaan metafora dan majas lain agar kedalaman dan juga isi sajaknya bisa menjadi lebih kaya dan menyentuh. Tetap semangat menulis dan berkaryalah yang sebanyak-banyaknya.
Salam
Penyair Kelana
Posting Komentar